A. PENDAHULUAN
Ilmu yang mempelajari tentang virus adalah virologi.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi
sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel
tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
yang tidak berinti sel). Hampir semua virus dapat menyebabkan penyakit
pada mahluk hidup.
Virus sering diperdebatkan
statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
B. SEJARAH PENEMUAN
Penelitian mengenai virus dimulai
dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan
tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki
bercak-bercak.
Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan
bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti
menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena
tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer
menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih
kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan
bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri
masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua
kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk
sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri
tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah
yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya
menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer
antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri,
melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup
pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler
dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat
melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian,
mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell
Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel
penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik
tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan
Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
C. CIRI-CIRI VIRUS
Virus mernpunyai ciri-ciri vang tidak dimiliki oleh organisme lain. Virus hanya dapat berkembang biak di sel-sel hidup lain
(sifat virus parasit obligat) karenanva, Virus dapat dibiakkan pada
telur ayam yang berisi embrio hidup. Untuk bereproduksi virus hanya
mernerlukan asam nukleat saja. Ciri lainnya, virus tidak dapat bergerak
maupun melakukan aktivitas metabolisme sendiri. Selain itu virus tidak
dapat membelah diri. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi
biasa, tetapi dapat dikristalkan.
Struktur Virus
1. virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil ,
jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1
mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop
elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam
hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk
oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti
kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas:
kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
Gambar dan Penjelasannya sebagai berikut:
a) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
b) Kapsid
Kapsid adalah selubung yang
berupa protein, Kapsid terdiri atas bagian - bagian yang disebut
kapsomer, misalnya,kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai
polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri
dari protein - protein monomer identik, yang masing - masing terdiri
dari rantai polipeptida.
c) Isi tubuh
isi tubuh yang kering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut:
1) Virus yang isi tubuhnya RNA
dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis, virus
radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
2) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya para mixovirus.
3) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus cacar.
d) Ekor
Ekor virus merupakan alat
penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas
tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut.
pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada dua macam :
a) Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus).
b) Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza dan virus herpes.
D. PARASITISME VIRUS
Jika bakteriofag menginfeksikan
genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan diselubungi oleh
endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu dengan plasmalema
inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa virus
(misalnya virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang khas pada
sel inangnya, yang memungkinkannya masuk. Setelah di dalam, biasanya
genom tersebut mula-mula ditrskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian
biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih. Sintesis
sel inang biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer
disintesis sebelum menjadi virion dewasa. Virus biasanya mengkode suatu
enzim yang diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang (tahap
lisis) dan melepaskan keturunan infektif; atau dapat pula genom virus
terintegrasi ke dalam kromsom inang dan bereplikasi bersamanya
(provirus). Banyak genom eukariota mempunyai komponen provirus.
Kadang-kadang hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik sel melalui
sintesis protein biasanya hanya diproduksi selama penggandaan virus.
Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA
terbungkus dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya virus sarkoma
rous).
E. REPRODUKSI VIRUS
Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik
Proses-proses pada siklus litik
Siklus litik dianggap sebagai
cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut penghancuran sel
inangnya. Siklus litik, secara umum mempunyai tiga tahap yaitu adsorbsi
& penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap siklus litik
dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit
Gambar siklus litik (dimulai dari kanan bawah ke kiri):
1. Adsorbsi & penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus mempunyai reseptor protein untuk menempel pada inang spesifik
2. Replikasi (biosintesis)
Setelah menempel, virus
kemudian melubangi membran sel inang dengan enzim lisozim. Setelah
berlubang, virus akan menyuntikkan DNA virusnya kedalam sitoplasma sel
inang untuk selanjutnya bergabung dengan DNA sel inang tersebut..
Molekul-molekul protein (DNA)
yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid dibuat
dari protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
3. Lisis
Tahap
lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang.
Ratusan virus-virus kemudian akan berkumpul pada membran sel dan
menyuntikkan enzim lisosom yang menghancurkan membran sel dan
menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang membrannya
hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi
sel-sel lain dan siklus akan berulang kembali.
Proses-proses pada siklus lisogenik
Tahapan
dari siklus hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel
inangnya tidak hancur (mati) tetapi disisipi oleh asam nukleat dari
virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus (dimana
materi genetik virus dan sel inang bergabung).
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.
Tahap siklus
1.Adsorpsi dan penetrasi
Virus
menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik
lalu menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan
penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan materi genetik yang
terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
2.Penyisipan gen virus
Asam
nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian
akan menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut
kemudian akan membentuk provirus (pada bakteriofage disebut profage).
Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus akan bereplikasi.
3.Pembelahan sel inang
Sel
inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang
telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun
akan kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat
banyak.
Hubungan dengan siklus litik
Provirus
yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam kondisi lingkungan yang
tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah
besar apabila diberi agen penginduksi. Hal ini disebabkan karena sel
bakteri atau sel inang yang lainnya memiliki pertahanan tubuh yang kuat
sehingga sulit bagi virus untuk menghancurkannya lebih cepat.
F. KLASIFIKASI VIRUS
1.Sistem Taksonomi Virus Universal
Struktur Taksonomi secara umum adalah sebagai berikut:
Ordo : virales
Family : viridae
Subfamily : virinae
Genus : virus
Species : virus
Di dalam setiap famili,
subdivisi disebut genera yang biasanya berdasarkan pada perbedaan
serologi dan fisikokimia. Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan
genera bervariasi dari famili ke famili. Nama genus mempunyai akhiran
–virus. Pada 4 famili (Poxviridae, Herpesviridae, Parvoviridae,
Paramyxoviridae), kelompok besar yang disebut sub famili didefinisikan
dengan mempertimbangkan kompleksitas hubungan di antara anggota virus.
Jenis – jenis virus digunakan untuk mengelompokkan famili virus yang
memiliki karakter yang umum. Hanya 1 jenis saat ini yang telah
didefinisikan, yaitu Famili Mononegavirales, meliputi famili
Filoviridae, Paramyxoviridae, dan Rhabdoviridae,
Sejak tahun 1995, The
International Committee on Taxonomy of Viruses telah mengumpulkan lebih
dari 4000 virus binatang dan tumbuhan menjadi 71 famili, 11 subfamili,
dan 164 genera, tetapi masih ada ratusan virus yang masih belum
ditemukan, 24 famili virus diantaranya dapat menginfeksi manusia dan
binatang.
2.Dasar Klasifikasi Virus
Menurut Lwoff, dkk (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) dalam klasifikasi virus digunakan kriteria sebagai berikut:
1.Jenis asam nukleat, RNA atau DNA
2.Simetri kapsid
3.Ada – tidaknya selubung
4.Banyaknya kapsomer untuk virus ikosahedral atau diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal
Sedangkan menurut Jawetz, dkk (1992) dalam Darkuni (2001) sifat dasar yang digunakan dalam klasifikasi virus adalah :
1.Jenis asam nukleat, DNA atau RNA; beruntai tunggal atau ganda
2.Ukuran dan morfologi, termasuk tipe simetris, jumlah kapsomer dan dan adanya selaput (envelope)
3.Adanya
enzim-enzim spesifik terutama polimerase RNA dan DNA yang penting dalam
proses replikasi gen, dan neurominidase yang penting untuk pelepasan
partikel virus tertentu (misal influenza) dari sel-sel yang membentuknya
4.Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik, terutama eter
5.Sifat-sifat imunologik
6.Cara-cara penyebaran alamiah
7.Patologi
8.Gejala-gejala yang ditimbulkannya
Berikut uraian Beberapa Klasifikasi Virus
Berdasarkan Asam Nukleatnya Virus dibedakan menjadi:
1.Virus DNA, contohnya: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses
2.Virus RNA, contohnya: Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses
Berdasarkan Bentuk Dasarnya, Virus dibedakan menjadi:
1.Virus
bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga
sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan
adenovirus.
2.Virus bentuk
Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur
yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan
berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat
RNA virus dengan kapsomer, misalnya virus influenza, TMV.
3.Virus
bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih
lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar)
yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus dibedakan menjadi:
1.Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
2.Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
3.Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
4.Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
5.Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
Berdasarkan sel Inangnya, virus dibedakan menjadi:
1.Virus yang menyerang manusia, contoh HIV
2.Virus yang menyerang hewan, contoh rabies
3.Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV
4.Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T
Berdasarkan Tempat Hidupnya
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang
menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan
dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa
bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam
nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan
virus di dalam sel hidup.
Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle.
Bentuk
luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor.
Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi
menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk
memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.
b. Virus tumbuhan
Virus
yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada
tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
Gambar. Tobbaco Mozaic Virus pada daun Tembakau
c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza
Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus :
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus
ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.Membran terdiri
dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein).Membran ini
berfungsi sebagai struktur yang pertama tama berinteraksi.
Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
G. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
Beberapa virus ada yang dapat
dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat
(penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh) disebut vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies,
hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
untuk cacar gondong, dan campak.
Pada umumnya virus bersifat
rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang
tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel
tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan
manusia sehingga menimbulkan penyakit.
a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
1. Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan
seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu.
Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV). Mentimun
(Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum
(Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV pada tanaman
ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat
ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat
infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah
ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara
mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Gejala Serangan
daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai
hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun
normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan
akhirnya kerdil.
2. Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
3. Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang
virus TYMV.
4. Penyakit tungro (virus
Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit virus pada padi yang
biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman
tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun
memendek dan daun yang terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye.
Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih
dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari
ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih
tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix malayanus dan
N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus tungro.
5. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem
degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan
serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau
masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama
ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Ayam yang
terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai
sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan
kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya
sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin,
persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi,
bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang
mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang
mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama
hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan
monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies)
adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat,
disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang
semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan
mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis
penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.
5. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.
6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.
c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
1. lnfluenza
Penyebab influenza adalah virus
orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan
lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Virus
influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem pernapasan. Terdapat
tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A dapat
menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi
manusia. Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu otot,
dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya akan
sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah
diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin. pendekatan
terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang dilemahkan untuk
mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya
tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita influenza.
2. Campak
Campak disebabkan oleh virus
paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase.Gejala campak
adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.
Di awal masa inkubasi, virus
berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus
menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.
3. Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati)
disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam virus hepatitis yaitu
hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah demam, mual, dan
muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning.
Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus
hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita hepatitis B
mempunyai risiko menderita kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular
melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan
jarum suntik yang tidak steril
5. Polio
Polio disebabkan oleh
poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus
menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi.
Virus ini menyerang anak - anak
berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat hidup di air selama
berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum.
Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang
buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat
makan bahkan melalui ludah.
6. Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh
paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak , selaput otak, pankreas,
testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong ditandai
dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun
telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita
melalui ludah, urin dan muntahan.
7. AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah virus
kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut
diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang telah mengalami mutasi.
Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak semudah penularan
virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa seperti
jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan
tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam
tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir. Penularannya dapat
terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran nodus
limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker,
penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV
banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus
menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
6
8. Ebola
Gejala awal vang ditimbulkan
ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot,
dan hilang nafsu makan. Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi.
Setelah itu virus ebola mulai mereplikasikan dirinya. Virus ebola
menyerang sel darah.
Sebagai akibatnva sel darah yang
mati akan menyumbat kapiler darah, mengakibatkan kulit memar, rnelepuh,
dan seringkali larut seperti kertas basah.
Pada hari ke-6, darah keluar
dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita memuntahkan cairan
hitam vang merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang hancur.
Pada
hari
ke-9,
biasanva
penderita
akan
mati. Ebola ditularkan melalui
kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses, urin,
ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun
1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum diketahui, demikan
pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus ebola dapat hidup di
atmosfer selama beberapa menit. kemudian akan mati oleh radiasi
uliraviolet9. Herpes simplex
Disebabkan oleh virus anggota
sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput lendir. Virus
herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
Penyakit ini biasanya menyerang
mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang - kadang otak.
Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung hilang timbul. Virus
masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering
ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan
melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata dan otak, gejala utama
penyakit adalah timbul gelembung - gelembung kecil. Gelembung tersebut
sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah
satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
Disebabkan oleh salah satu virus
yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat kelamin,
tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi melalui
kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
11. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun)
yang mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.
Gejala-gejala penyakit: suhu tubuh di atas 39oC, menggigil, kelelahan
otot, batuk kering, sakit kepala, susah bernapas, dan diare.
12.Rabies
Disebabkan oleh virus rabies.
Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan, misalnya
anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena dapat
menunjukkan tingkah laku agresif ataupun kelumpuhan.
Virus ditularkan pada manusia
melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang
sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 - 60 hari),
timbul gejaia kesemutan di sekitar luka gigitan, gelisah, dan otot
tegang. Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira -
kira satu minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan kematian.
Sebagai panduan tentang rabies, dapat dipakai teori dari Vaughan
sebagai berikut:
1) Jika hewan yang menggigit
tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu 5 - 7 hari setelah
menggigit, dapat dianggap bahwa gigitan tidak mengandung virus rabies.
9
2) Tidak semua hewan berpenyakit rabies mengeluarkan virus rabies dalam
ludahnya.
3) Gigitan kucing lebih
berbahaya daripada gigitan anjing, karena kemungkinan adanya virus pada
ludah kucing yang terinfeksi rabies lebih besar (90%) daripada anjing
(45%). Pencegahan penyakit pada hewan dilakukan dengan cara vaksinasi.
Thanks infonya
BalasHapusia
BalasHapusWah.. Ini berguna banget buat uas besok... Thanks yaa kak :D
BalasHapusterimakasih lengkap sekali penjelasnanya tentang struktur virus, mantab deh
BalasHapusMasa inkubasi virus bacteriofage brapa ya
BalasHapus